Penantian
Sebuah hal yang tak bisa ku lupakan, suatu
hal yang ku tak bisa singkirkan, dan melupakanmu merupakan kemustahilan. Kini
dengan semua alasan yang membentang disemua arah pikiranku tentang dirimu,
bukanlah pertimbangan, karena ku tahu penantian bukanlah sebuah pertimbangan,
penantian hanyalah perjuangan yang perlu ku lestarikan. Penantian yang ku buat
bukan berdasarkan rumus agar cepat terselesaikan, namun penantian itu lebih
dekat dari keikhlasan.
Seperti yang ku sebutkan di awal, penantian
ini berselubung didalam hati, dengan kesabaran yang pasti tak bisa ku standari.
Mungkin budayawan pernah mengutip hal yang sama tentang ini, tentang hati yang
sedang dilanda cinta namun ditakdirkan untuk tidak bersama, “cinta bukanlah
kalkulasi, cinta itu hanyalah perasaan yang sulit di batasi”.
Setelah itu ku tak mengetaui isi hati
dirimu, selain kumengharap tetapnya diriku dihatimu, dan mengharap kepastianmu
padaku. Entah sampai kapan penantian ini kubawa melintasi rotasi waktu yang tak
henti henti, sampai matahari terbit berkali kali atau sampai diriku mati, ku
tahu Qais menantikan Laila bukan hanya sekedar cerita, butuh perjuangan yang
mungkin sulit diterima akal biasa, tergila gila karena cinta, mungkin biasa.
Bertemu disurga dengan perjuangan yang tak sia sia.
Berbagai rintangan pasti ada, karena
perjalanan tanpa rintangan tidak akan membekaskan sebuah pengalaman,
penantianku pun demikian, rintangan demi rintangan yang menghadang ku tak
pedulikan, meskipun sangat menyakitkan. Ku tahu Tuhan maha pengertian pada
hamba yang ia sayang, dan ku tahu setiap kebahagiaan tidak akan menghianati
pengorbanan. Sulitnya penantian akan mengindahkan cinta yang dijalani tanpa
kepastian.
Semoga saja tuhan mendengar beberapa bualan
yang ku tuturkan, dengan mengabulkan beberapa harapan. Padanya ku memohon perlindungan,
padanya pula kau kutitipkan. Ku pasrahkan diriku tuk menanti keputusan yang dia
berikan, dan mudah mudahan dia tetap mengembalikan sosok yang ku sayang.
Kaklucq-i
15-01-2022
Komentar
Posting Komentar